Rabu, 07 Oktober 2009

Memilih materi Kursus Hantaran dan Kerajinan Tangan.




Kalau kita kembali kepada prinsip dasar pemasaran yaitu getting profit by satisfying the needs of the customers , maka layaklah kita mempertimbangkan materi kursus tidak semata-mata berpedoman pada SKKNI belaka , namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Yang jelas ialah bahwa peserta kursus hendaknya mendapatkan nilai tambah yang benar-benar bisa mereka manfaatkan. Didalam SKKNI memang ada kompetensi yang perlu dikuasai oleh para peserta dan berlaku standard untuk seluruh wilayah dimanapun di Indonesia. Namun kita masih bisa memiliki peluang mengubah obyek hantaran yang akan kita ajarkan sebagai pokok bahasan. Didalam tulisan ini kita akan membahas beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan ajar dalam kursus hantaran.



Kompetensi yang ingin kita bekalkan kepada peserta kursus adalah kompetensi yang tentunya diharapkan practicable bagi mereka dari segala aspek. Pada dasarnya memang ketrampilan apapun akan berguna bagi peserta namun pengalaman selama ini karena kurang menguasai data peserta dan medan tempat kita akan mengajar maka kita mendisain materi berdasarkan pengetahuan dan apa yang biasanya kita laksanakan di Jakarta.

Agar supaya kompetensi yang kita ajarkan kepada peserta bisa langsung dipraktekkan untuk menghasilkan uang , maka penguasaan terhadap semua sumber daya yang diperlukan untuk mempraktekkan ketrampilan tersebut adalah hal yang sangat esensial.
Sumberdaya yang pertama tentunya adalah Sumber Daya Manusia. Perlu diketahui apakah di lokasi tempat kita menyelenggarakan kursus tersedia tenaga yang dengan mudah direkrut dan kemudian dibina untuk mendukung usaha kita. Sering kali kita mengalami kesulitan mendapatkan tenaga yang memilik kemauan untuk dididik dan ditingkatkan kompetensinya. Tidak semua orang yang kondisi perekonomian rumahtangganya kekurangan mau diajak belajar menambah pengetahuan dan ketrampilan.

Yang kedua sumber daya alat ; apakah didaerah tersebut bisa dengan mudah diperoleh alat-alat yang diperlukan untuk melakukan proses produksi. Ada beberapa jenis peralatan praktis yang tidak tersedia disemua tempat. Diperlukan survey untuk mengetahui apakah kalau kita ingin memproduksi sesuatu kita bisa membeli peralatannya di sekitar lokasi.
Yang ketiga tentunya adalah sumber daya material ; apakah di daerah tersebut bisa dengan mudah diperoleh bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk memproduksi barang hantaran tersebut. Misalnya kita ingin mengajarkan ketrampilan membuat barang kerajinan tangan yang terbuat dari bahan kerang-kerangan , tentunya akan cocok apabila kita mengajarkan di daerah yang dekat laut. Apabila bahan dasarnya adalah tumbuh-tumbuhan tertentu maka kita harus yakin bahwa ditempat tersebut banyak tumbuh tumbuhan yang kita perlukan untuk bahan baku proses produksi.
Selanjutnya adalah sarana dan prasaran umum yang tersedia untuk proses produksi , termasuk perbankan , tenaga listrik , air bersih dan pembuangan air limbah , jalan penghubung transportasi darat ataupun air , baik itu untuk keperluan pengadaan semua sumber daya diatas maupun untuk proses pemasaran dan penjualan.
Inti dari pembicaraan kita sebagai kesimpulan adalah bahwa setiap kali kita ingin melaksanakan kursus di daerah terlebih dahulu harus ada pengumpulan data seperti yang kita uraikan diatas agar supaya kompetensi yang kita berikan kepada peserta benar-benar langsung bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan. Selanjutnya adalah terserah kepada mereka , sejauh mana upaya yang mereka lakukan. Salam Fortuna.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar